tag:blogger.com,1999:blog-64093041955043630042024-03-12T23:02:20.958-07:00Etika BisnisBlog ini ditujukan untuk mengerjakan tugas mata kuliah SoftSkill Etika Bisnis Universitas GunadarmaUnknownnoreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-6409304195504363004.post-84013653349374029072012-12-29T00:46:00.004-08:002012-12-29T00:46:56.302-08:00CONTOH PELANGGARAN ETIKA BISNIS<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: arial, Verdana, tahoma, sans-serif;"><span style="line-height: 19.200000762939453px;">Selamat Pagi para pembaca..</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: arial, Verdana, tahoma, sans-serif;"><span style="line-height: 19.200000762939453px;">Pada artikel ini saya akan menginformasikan tentang contoh pelanggaran etika bisnis</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: arial, Verdana, tahoma, sans-serif;"><span style="line-height: 19.200000762939453px;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiuAeVeBdA6YtT-DqM-qIhMe-rmXfDcJgad2MSbbXLbmNhCbDsK00ifRx4KPFestZGv3O80lTZJ-9Yd1bStLS5tFN6ex-gdJAL-nPE5YjgNTMw0GiLFVYMuDTnQvTe9Wpy1DgFi3P4l84/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiuAeVeBdA6YtT-DqM-qIhMe-rmXfDcJgad2MSbbXLbmNhCbDsK00ifRx4KPFestZGv3O80lTZJ-9Yd1bStLS5tFN6ex-gdJAL-nPE5YjgNTMw0GiLFVYMuDTnQvTe9Wpy1DgFi3P4l84/s1600/images.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: arial, Verdana, tahoma, sans-serif;"><span style="line-height: 19.200000762939453px;"><br /></span></span></div>
<ul style="color: #333333; font-family: arial, Verdana, tahoma, sans-serif; line-height: 19.200000762939453px; text-align: justify;">
<li style="font-weight: bold;"><span style="background-color: white;">Pelanggaran etika bisnis terhadap hukum</span></li>
<span style="background-color: white;">Sebuah perusahaan X karena kondisi perusahaan yang pailit akhirnya memutuskan untuk Melakukan PHK kepada karyawannya. Namun dalam melakukan PHK itu, perusahaan sama sekali tidak memberikan pesongan sebagaimana yang diatur dalam UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam kasus ini perusahaan x dapat dikatakan melanggar prinsip kepatuhan terhadap hukum.</span>
<li style="font-weight: bold;"><span style="background-color: white;">Pelanggaran etika bisnis terhadap transparansi</span></li>
<span style="background-color: white;">Sebuah Yayasan X menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini sama sekali tidak diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah diterima mau tidak mau mereka harus membayar. Disamping itu tidak ada informasi maupun penjelasan resmi tentang penggunaan uang itu kepada wali murid.<br />Setelah didesak oleh banyak pihak, Yayasan baru memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakan untuk pembelian seragama guru. Dalam kasus ini, pihak Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan melanggar prinsip transparansi</span>
<li style="font-weight: bold;"><span style="background-color: white;">Pelanggaran etika bisnis terhadap akuntabilitas</span></li>
<span style="background-color: white;">Sebuah RS Swasta melalui pihak Pengurus mengumumkan kepada seluruh karyawan yang akan mendaftar PNS secara otomotais dinyatakan mengundurkan diri. A sebagai salah seorang karyawan di RS Swasta itu mengabaikan pengumuman dari pihak pengurus karena menurut pendapatnya ia diangkat oleh Pengelola dalam hal ini direktur, sehingga segala hak dan kewajiban dia berhubungan dengan Pengelola bukan Pengurus. Pihak Pengelola sendiri tidak memberikan surat edaran resmi mengenai kebijakan tersebut.<br />Karena sikapnya itu, A akhirnya dinyatakan mengundurkan diri. Dari kasus ini RS Swasta itu dapat dikatakan melanggar prinsip akuntabilitas karena tidak ada kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban antara Pengelola dan Pengurus Rumah Sakit</span>
<li style="font-weight: bold;"><span style="background-color: white;">Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip pertanggungjawaban</span></li>
<span style="background-color: white;">Sebuah perusahaan PJTKI di Jogja melakukan rekrutmen untuk tenaga baby sitter. Dalam pengumuman dan perjanjian dinyatakan bahwa perusahaan berjanji akan mengirimkan calon TKI setelah 2 bulan mengikuti training dijanjikan akan dikirim ke negara-negara tujuan. Bahkan perusahaan tersebut menjanjikan bahwa segala biaya yang dikeluarkan pelamar akan dikembalikan jika mereka tidak jadi berangkat ke negara tujuan. B yang terarik dengan tawaran tersebut langsung mendaftar dan mengeluarkan biaya sebanyak Rp 7 juta untuk ongkos administrasi dan pengurusan visa dan paspor. Namun setelah 2 bulan training, B tak kunjung diberangkatkan, bahkan hingga satu tahun tidak ada kejelasan. Ketika dikonfirmasi, perusahaan PJTKI itu selalu berkilah ada penundaan, begitu seterusnya. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan PJTKI tersebut telah melanggar prinsip pertanggungjawaban dengan mengabaikan hak-hak B sebagai calon TKI yang seharusnya diberangnka ke negara tujuan untuk bekerja.</span>
<li style="font-weight: bold;"><span style="background-color: white;">Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kewajaran</span></li>
<span style="background-color: white;">Sebuah perusahaan property ternama di Yogjakarta tidak memberikan surat ijin membangun rumah dari developer kepada dua orang konsumennya di kawasan kavling perumahan milik perusahaan tersebut. Konsumen pertama sudah memenuhi kewajibannya membayar harga tanah sesuai kesepakatan dan biaya administrasi lainnya.<br />Sementara konsumen kedua masih mempunyai kewajiban membayar kelebihan tanah, karena setiap kali akan membayar pihak developer selalu menolak dengan alasan belum ada ijin dari pusat perusahaan (pusatnya di Jakarta). Yang aneh adalah di kawasan kavling itu hanya dua orang ini yang belum mengantongi izin pembangunan rumah, sementara 30 konsumen lainnya sudah diberi izin dan rumah mereka sudah dibangun semuannya. Alasan yang dikemukakan perusahaan itu adalah ingin memberikan pelajaran kepada dua konsumen tadi karena dua orang ini telah memprovokasi konsumen lainnya untuk melakukan penuntutan segera pemberian izin pembangunan rumah. Dari kasus ini perusahaan property tersebut telah melanggar prinsip kewajaran (fairness) karena tidak memenuhi hak-hak stakeholder (konsumen) dengan alasan yang tidak masuk akal.</span>
<li style="font-weight: bold;"><span style="background-color: white;">Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran</span></li>
<span style="background-color: white;">Sebuah perusahaan pengembang di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan kesepakatan pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada kontraktor. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang</span>
<li style="font-weight: bold;"><span style="background-color: white;">Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip empati</span></li>
<span style="background-color: white;">Seorang nasabah, sebut saja X, dari perusahaan pembiayaan terlambat membayar angsuran mobil sesuai tanggal jatuh tempo karena anaknya sakit parah. X sudah memberitahukan kepada pihak perusahaan tentang keterlambatannya membayar angsuran, namun tidak mendapatkan respon dari perusahaan. Beberapa minggu setelah jatuh tempo pihak perusahaan langsung mendatangi X untuk menagih angsuran dan mengancam akan mengambil mobil yang masih diangsur itu. Pihak perusahaan menagih dengan cara yang tidak sopan dan melakukan tekanan psikologis kepada nasabah. Dalam kasus ini kita dapat mengakategorikan pihak perusahaan telah melakukan pelanggaran prinsip empati pada nasabah karena sebenarnya pihak perusahaan dapat memberikan peringatan kepada nasabah itu dengan cara yang bijak dan tepat.</span></ul>
<ul style="color: #333333; font-family: arial, Verdana, tahoma, sans-serif; line-height: 19.200000762939453px; text-align: justify;">sumber : <span style="background-color: #f7f7f7; font-size: 12px;">Fitriansyah Hambali, SE., MM. & Dr. Herry Sussanto</span><br /><span style="background-color: white;"><a name='more'></a></span></ul>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6409304195504363004.post-65754110019501569082012-12-29T00:36:00.002-08:002012-12-29T00:36:45.607-08:00Kasus Konflik dan Solusi<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Selamat Pagi para pembaca,</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Pada postingan ini saya ingin membahas tentang kasus konflik beserta solusinya dilihat dari perspektif kacamata etika bisnis.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">sebelumnya kita harus tahu terlebih dahulu apa itu konflik?</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Konflik terjadi karena adanya kesalahpahaman dari dua pihak atau lebih.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Tingkat-tingkat konflik terdiri dari: </span><br />
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span>Konflik intra perorangan</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span>Konflik antar perorangan</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span>Konflik antar kelompok</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span>Konflik antar keorganisasian </div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
<br /></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">mari kita analisa contoh kasus konflik dibawah ini.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmkLs3_vNL2eXmGZNZ7vtoQexZir2JOMez0xGD3_Nz-pF-F8MZZDWTsyKXWpT7uEfJcB6Ca4M0-XJrNPwQ83xwaZLXnW_r6JHykcE0AvDpCLWDgQwqWb4vkqcCsQLrigHFEj4AHM1nJHLy/s1600/104714p.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #2970a6; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmkLs3_vNL2eXmGZNZ7vtoQexZir2JOMez0xGD3_Nz-pF-F8MZZDWTsyKXWpT7uEfJcB6Ca4M0-XJrNPwQ83xwaZLXnW_r6JHykcE0AvDpCLWDgQwqWb4vkqcCsQLrigHFEj4AHM1nJHLy/s1600/104714p.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); padding: 2px;" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"> </span><strong style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"><span style="font-weight: normal;">JAKARTA, SENIN —</span></strong><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"> Terhambatnya pembangunan di daerah-daerah perbatasan antara lain merupakan buntut dari persoalan konflik internal di daerah tersebut. Akibatnya, pembangunan perbatasan masih belum bisa mengupayakan kesejahteraan rakyatnya.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Hal tersebut dikatakan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Umar Anggara Jenie di sela-sela seminar "Masalah Pembangunan di Perbatasan: Upaya Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat" di LIPI Jakarta, Senin (16/2). "Level paradigma penanganan persoalan konflik di perbatasan harus diganti dengan pembangunan kesejahteraan wilayahnya," ungkap Umar.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Menurutnya, banyaknya warga miskin di daerah tertinggal menjadi masalah yang ironi. Sebab, ketertinggalan itu justru memicu persoalan lain, seperti masalah sosial, keamanan, serta masalah kebangsaan.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Selain itu, lemahnya koordinasi antarinstansi termasuk penyaluran modal masih belum jernih sehingga penundaan lebih kerap terjadi. "Ditambah lagi permasalahan warisan yang ditinggalkan penjajahan yang mengakibatkan kemiskinan yang berlarut-larut," tambah Umar.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Perlu penanganan multi disiplin dan kerja sama berbagai pemangku kepentingan, dalam upaya pembangunan daerah tertinggal. Pemerintah dalam satu sisi berfungsi sebagai promotor serta memberi stimulus fiskal, papar Umar. Sedangkan lembaga lainnya bisa masuk dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan masalah upaya pembangunan sumber daya manusia.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Analisis dan solusi:</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"> Berdasarkan artikel yang diambil di harian kompas online diatas dapat dianalisis terjadi konflik internal karena terhambatnya pembangunan di daerah-daerah perbatasan yang mengakibatkan pembangunan perbatasan masih belum bias mengupayakan kesejahteraan rakyatnya.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Konflik ini dapat terjadi karena lemahnya koordinasi antarinstansi termasuk penyaluran modal masih belum jernih yang mengakibatkan terjadi penundaan dan terhambatnya pembangunan di daerah-daerah perbatasan.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Konflik seperti ini harus cepat diatasi jika dilihat menurut “kacamata” etika bisnis, karena kasus konflik ini merugikan banyak pihak. Khususnya pihak masyarakat sekitar Comoro, Subdistrik Comoro, Dili, Timor Leste.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Menurut saya, solusi untuk kasus konflik seperti ini sebaiknya menggunakan metode Arbitrasi, yaitu adanya peran orang ketiga sebagai penengah untuk penyelesaian masalah konflik ini.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Peran orang ketiga dalam hal ini bisa berupa lembaga atau instansi lain dari pemerintah yang bertugas untuk mengawasi koordinasi antarinstantsi agar menjadi semakin lebih kuat koordinasinya. Dan mengawasi penyaluran modal agar lebih jernih dan transparan sehingga tidak sering terjadi penundaan yang diakibatkan oleh penyaluran modal.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" /><div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
Sumber:</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<a href="http://nasional.kompas.com/read/2009/02/16/12385851/masalah.konflik.hambat.pembangunan.daerah.tertinggal" style="color: #2970a6; text-decoration: initial;">http://nasional.kompas.com/read/2009/02/16/12385851/masalah.konflik.hambat.pembangunan.daerah.tertinggal</a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id/files/2011/03/konflik-organisasi.ppt</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6409304195504363004.post-82132276671192095012012-12-29T00:34:00.003-08:002012-12-29T00:49:17.422-08:00Adil dan Keadilan<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Selamat pagi, para pembaca</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pada artikel ini saya akan membahas topic adil dan keadilan.</span><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2vxt_cptuoXZ2az5feYaqx_okZrNyigjpohvgYNtx0pLFnK0c8mlYlepSSdcCq472Apy1HSc7-kxPOGb_r1MjvSazA1MQVF_zgwI8As79nREzZmwlo3z4o4v8u18XH8_qbTayXXHVsPo/s1600/images+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2vxt_cptuoXZ2az5feYaqx_okZrNyigjpohvgYNtx0pLFnK0c8mlYlepSSdcCq472Apy1HSc7-kxPOGb_r1MjvSazA1MQVF_zgwI8As79nREzZmwlo3z4o4v8u18XH8_qbTayXXHVsPo/s1600/images+(1).jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Definisi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu adil?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pengertian adil adalah dimana semua orang mendapat hak menurut kewajibannya.Sebagian besar orang mendefenisikan kata ADIL adalah suatu sikap yang tidak memihak atau sama rata, tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang, tidak ada pilih kasih dan masih banyak lagi persepsi yang lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sedangkan, keadilan adalah </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br />Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran"</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Contoh kasus:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kasus penanganan hukum di Indonesia yang tidak adil, tingkat hukuman antara koruptor dan maling biasa tidak adil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Analisis:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pelaku koruptor yang menggunakan uang masyarakat, dan membuat kerugian banyak bagi Negara mendapatkan hukuman yang tidak sesuai dengan tindakannya.. mereka mendapatkan hukuman lebih ringan daripada pelaku kriminalitas yang tergolong ringan missal maling ayam, maling jagung, pemakai narkoba.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Menurut saya, hal ini sangatlah tidak adil jika dilihat dari aspek manapun. Hukum yang adil adalah hukum ditegakkan dan berlaku adil bagi semua. Apapun alasannya, tidak boleh ada yang kebal terhadap hukum. Penegakan hukum yang konsisten, tegas dan tanpa pandang bulu akan menopang upaya menciptakan tata kehidupan normal. Maka, pemberian toleransi kepada para pelanggar hukum dengan mengatasnamakan upaya memelihara momentum perdamaian, harus dihindari.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sumber:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><a href="http://kouzinet.blogspot.com/2010/03/pengertian-adil.html" style="color: #2970a6; text-decoration: initial;">http://kouzinet.blogspot.com/2010/03/pengertian-adil.html</a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan" style="color: #2970a6; text-decoration: initial;">http://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan</a></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6409304195504363004.post-60713527438298172262012-12-29T00:33:00.001-08:002012-12-29T00:52:36.168-08:00Perusahaan Oligopoli berdasarkan sudut pandang etika bisnis<br />
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Selamat pagi, para pembaca pada artikel ini saya akan membahas apa itu pasar oligopoly dengan contoh kasus perusahaan oligopoly dan analisa dari sudut pandang etika bisnis.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><br /></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1F4SFoQGiJlUv8tp9HT-9QkThCq2fExGJ3XJIgq878QUazZzbknlLiA_jaSJfNc9viNldDTY1t8wfLx5EarQMhMLvsLPM8hscnCEZ_4xio9VRrLcgkd-G6Yca0ycQCNu8vm_Zk7zBDw0/s1600/oligopoly.jpg.scaled980.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1F4SFoQGiJlUv8tp9HT-9QkThCq2fExGJ3XJIgq878QUazZzbknlLiA_jaSJfNc9viNldDTY1t8wfLx5EarQMhMLvsLPM8hscnCEZ_4xio9VRrLcgkd-G6Yca0ycQCNu8vm_Zk7zBDw0/s320/oligopoly.jpg.scaled980.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><br /></span>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Pengertian:</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Pasar oligopoly adalah pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual terhadap 1 komoditi sehingga tindakan 1 penjual akan mempengaruhi tindakan penjual lainnya. Jika produknya homogen disebut oligopoli murni (pure oligopoly). Jika produknya berbeda corak disebut oligopoli beda corak (differentiated oligopoly).</span><br />
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><br /></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Karakteristik pasar oligopoly :</span><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;"> </span></span>Hanya terdapat sedikit perusahaan dalam industry.<br />
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;"> </span></span>Produknya homogen atau terdiferensiasi<br />
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;"> </span></span>Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi.<br />
<span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;"> </span></span>Kompetisi non harga.<br />
<br />
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Penyebab terbentuknya pasar oligopoly :</span><span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;"> </span></span>Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi. Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi. Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal. Efisiensi ekonomi menyangkut pada biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen.<br />
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal;"> </span></span> Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan). Tingkat kerumitan dalam manajemen pengelolaan di suatu perusahaan.<br />
<i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Kelebihan : </span></i><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Terdapat sedikit penjual penjual , bagi produsen cukup menguntungkan karena pada tingkat harga tertentudapat mengendalikan harga.Tetapi jika terjadi perang harga , konsumen akan merasa diuntungkan .</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Kelemahannya :</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Produsen cenderung bersekutu ( kartel ) yang pada akhirnya dapat merugikan konsumen ( bersekutu dalam hal negatif).</span><br />
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><br /></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Contoh Kasus:</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif;">“Temasek Holding (Pte) Ltd atau biasa disebut Temasek memiliki empat puluh satu persen saham di PT Indosat Tbk dan tiga puluh lima persen di PT Telkomsel”</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Berdasarkan data kepemilikan saham ini, maka tidak salah jika masyarakat berasumsi bahwa ada konflik kepentingan dalam penanganan operasional manajemen di kedua perusahaan telekomunikasi tersebut, yang cukup besar market share-nya di Indonesia. Ketika sebuah perusahaan didirikan dan selanjutnya menjalankan kegiatannya, yang menjadi tujuan utama dari perusahaan tersebut adalah mencari keuntungan setinggi-tingginya dengan prinsip pengeluaran biaya yang seminimum mungkin. </span><span lang="NL" style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Begitu juga, dengan prinsip pemilikan saham. Pemilikan saham sama artinya dengan pemilikan perusahaan. Kepemilikan perusahaan oleh seseorang atau badan atau lembaga korporasi tentunya bertujuan bagaimana caranya kepemilikan tersebut dapat menghasilkan keuntungan terhadap diri si pemiliki saham tersebut. Bicara keuntungan tentunya kita tidak hanya bicara tentang keuntungan financial, tetapi juga tentang keuntungan non financial, seperti memiliki informasi penting, penguasaan efektif, pengatur kebijakan, dan lain-lainnya.</span><span lang="NL" style="font-family: 'Times New Roman', serif;">pada kasus pemilikan saham Temasek di PT Indosat, Tbk., dan PT Telkomsel. Walaupun tidak ada perjanjian diantara PT Telkomsel dengan PT Indosat, Tbk., tetapi persoalan oligopoli sebenarnya tidak boleh hanya dilihat dari sekedar apakah ada perjanjian atau tidak? atau berapa persentase market share-nya?. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Di dalam dunia telekomunikasi Indonesia khususnya untuk provider GSM, hanya ada tiga perusahaan besar. Sehingga jelas jika terbukti kedua perusahaan tersebut melakukan “kerjasama”, maka akan ada praktek oligopoli yang kolusif. Sedikitnya perusahaan yang bergerak di sektor ini membuat mereka harus memiliki pilihan sikap, koperatif atau non koperatif. Suatu pelaku usaha/perusahaan akan bersikap non koperatif jika mereka berlaku sebagai diri sendiri tanpa ada perjanjian eksplisit maupun implisit dengan pelaku usaha/perusahaan lainnya. Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya perang harga. Sedangkan beberapa pelaku usaha/perusahaan beroperasi dengan model koperatif untuk mencoba meminimalkan persaingan. Jika pelaku usaha dalam suatu oligopoli secara aktif bersikap koperatif satu sama lain, maka mereka telibat dalam KOLUSI.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><br /></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Pada kasus Temasek, jelas terlihat sebagai pemegang saham tentunya menginginkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Policy ‘mengeruk’ keuntungan ini tentunya dituangkan di seluruh aspek yang menjadi unit bisnis usahanya, termasuk didalamnya adalah PT Telkomsel dan PT Indosat, Tbk. </span><span lang="NL" style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Sehingga dengan status kepemilikan di dua perusahaan tersebut akan dapat mengoptimalkan maksud dan tujuan Temasek tersebut. Caranya memaksimumkan keuntungan tersebut adalah kolusi antara PT Telkomsel dan PT Indosat, Tbk., dengan mempertimbangkan saling ketergantungan mereka, sehingga mereka menghasilkan output dan harga monopoli serta mendapatkan keuntungan monopoli. Hal ini dapat terlihat dari penentuan tarif pulsa GSM antara PT Telkomsel dan PT Indosat, Tbk., dimana boleh dikatakan tarif harga pulsa GSM di Indonesia adalah salah satu yang termahal di dunia. Padahal, negara-negara tetangga sekitar sudah dapat menerapkan harga unit pulsa yang sangat murah dan menguntungkan masyarakat serta tidak mematikan persaingan usaha. </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Apalagi notabene-nya, di negara Temasek sendiri harga unit pulsa boleh dikatakan sangat murah. Lantas, kenapa di Indonesia harga pulsa menjadi sangat mahal?. Padahal secara konsep teknologi, dimungkinkan penggunaan untuk menekan harga unit pulsa menjadi sangat murah, contohnya adalah pada teknologi CDMA Flexi dan Esia yang sering dihambat perkembangan oleh “pihak-pihak tertentu” yang tidak menginginkan perkembangan bisnis usaha ini. Padahal jelas-jelas menguntungkan masyarakat.</span><br />
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><br /></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Analisa:</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Dari kasus diatas dapat kita ketahui bahwa Temasek melakukan kolusi antara PT Telkomsel dan PT Indosat, Tbk. Sehingga dengan status </span><span lang="NL" style="font-family: 'Times New Roman', serif;">kepemilikan di dua perusahaan tersebut akan dapat mengoptimalkan maksud dan tujuan Temasek tersebut. Hal ini jelas melanggar etika bisnis karena harga tarif layanan yang ditetapkan pada kedua perusahaan tersebut terlalu mahal dibandingkan dengan pesaing-pesaing dalam dan luar negeri.</span><span lang="NL" style="font-family: 'Times New Roman', serif;"> </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Selisih harga tarif pulsa antara produk PT Telkomsel dan PT Indosat yang tidak begitu jauh. Selisih tarif yang sangat kecil ini mengindikasikan dugaan awal terjadinya praktek Oligopoli Kolusif diantara mereka. Penentuan tarif harga yang sangat mahal ini, jelas adalah pengeksploitasian ekonomi masyarakat dan boleh dikatakan sebagai Kolonialisme Gaya Baru.</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Sumber:</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><a href="http://tuangkan.wordpress.com/2009/03/07/pasar-oligopoli-definisi-karakter-karakter/" style="color: #2970a6; text-decoration: initial;">http://tuangkan.wordpress.com/2009/03/07/pasar-oligopoli-definisi-karakter-karakter/</a></span><cite><a href="http://mukhyi.staff.gunadarma.ac.id/" style="color: #2970a6; text-decoration: initial;" target="_blank">http://mukhyi.staff.gunadarma.ac.id/</a>Downloads/files/6938/Kasus+1.doc</cite><br />
<div>
<cite><br /></cite></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6409304195504363004.post-25116515045792965082012-12-29T00:30:00.001-08:002012-12-29T00:56:35.773-08:00Corporate Social Responsibility<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Selamat pagi, para pembaca..</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Pada kesempatan kali ini saya akan membahas topik CSR. apa itu CSR? manfaatnya apa? contohnya apa?</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh3HlFJ4MksO5cplRKOskI64YwvQ7hey4ucDRRW1SfD98RT7HrNjIxbkgeLBSyvGqVm2qg1lNTZqq4VrWST4Vlmh5OUDNbqUos42JiHIdZExISwYDj-e9Zq6-eG6YIfRsiyCtsVqI3zk8/s1600/csr.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh3HlFJ4MksO5cplRKOskI64YwvQ7hey4ucDRRW1SfD98RT7HrNjIxbkgeLBSyvGqVm2qg1lNTZqq4VrWST4Vlmh5OUDNbqUos42JiHIdZExISwYDj-e9Zq6-eG6YIfRsiyCtsVqI3zk8/s320/csr.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Definisi CSR sangat menentukan pendekatan audit program CSR. Sayangnya, belum ada definisi CSR yang secara universal diterima oleh berbagai lembaga. Beberapa definisi CSR di bawah ini menunjukkan keragaman pengertian CSR menurut berbagai organisasi (lihat Majalah Bisnis dan CSR, 2007; Wikipedia, 2008; Sukada dan Jalal, 2008).</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">•World Business Council for Sustainable Development: Komitmen berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">•International Finance Corporation: Komitmen dunia bisnis untuk memberi kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui kerjasama dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal dan masyarakat luas untuk meningkatkan kehidupan mereka melalui cara-cara yang baik bagi bisnis maupun pembangunan.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">•Institute of Chartered Accountants, England and Wales: Jaminan bahwa organisasi-organisasi pengelola bisnis mampu memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, seraya memaksimalkan nilai bagi para pemegang saham (shareholders) mereka.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">•Canadian Government: Kegiatan usaha yang mengintegrasikan ekonomi, lingkungan dan sosial ke dalam nilai, budaya, pengambilan keputusan, strategi, dan operasi perusahaan yang dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan berkembang.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">•European Commission: Sebuah konsep dengan mana perusahaan mengintegrasikan perhatian terhadap sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksinya dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">•CSR Asia: Komitmen perusahaan untuk beroperasi secara berkelanjutan berdasarkan prinsip ekonomi, sosial dan lingkungan, seraya menyeimbangkan beragam kepentingan para stakeholders.</span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
Menurut ISO 26000, CSR adalah:</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
Tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh (draft 3, 2007). Berdasarkan pedoman ini, CSR tidaklah sesederhana sebagaimana dipahami dan dipraktikkan oleh kebanyakan perusahaan. CSR mencakup tujuh komponen utama, yaitu: the environment, social development, human rights, organizational governance, labor practices, fair operating practices, dan consumer issues (lihat Sukada dan Jalal, 2008).</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<b>Mengapa sebuah perusahaan perlu mengembangkan CSR..? </b> </div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
Archie B. Carrol memberi justifikasi teoritis dan logis mengapa sebuah perusahaan perlu menerapkan CSR bagi masyarakat di sekitarnya. Dalam pandangan Carrol, CSR adalah puncak piramida yang erat terkait, dan bahkan identik dengan, tanggungjawab filantropis. </div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
1.Tanggungjawab ekonomis. Kata kuncinya adalah: make a profit. Motif utama perusahaan adalah menghasilkan laba. Laba adalah fondasi perusahaan. Perusahaan harus memiliki nilai tambah ekonomi sebagai prasyarat agar perusahaan dapat terus hidup (survive) dan berkembang.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
2. Tanggungjawab legal.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
Kata kuncinya: obey the law. Perusahaan harus taat hukum. Dalam proses mencari laba, perusahaan tidak boleh melanggar kebijakan dan hukum yang telah ditetapkan pemerintah.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
3. Tanggungjawab etis.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
Kata kuncinya: be ethical. Perusahaan memiliki kewajiban untuk menjalankan praktek bisnis yang baik, benar, adil dan fair. Norma-norma masyarakat perlu menjadi rujukan bagi perilaku organisasi perusahaan.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
4. Tanggungjawab filantropis.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
Kata kuncinya: be a good citizen. Selain perusahaan harus memperoleh laba, taat hukum dan berperilaku etis, perusahaan dituntut agar dapat memberi kontribusi yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan semua. pegawai yang bekerja di perusahaan memiliki tanggungjawab ganda, yakni kepada perusahaan dan kepada publik yang kini dikenal dengan istilah non-fiduciary responsibility. (Saidi, 2004:59-60)</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<b>Keuntungan Melakukan Program Corporate Social Responsibility</b> <b>bagi perusahaan.</b><br />
Dalam buku, “Membedah Konsep dan Aplikasi CSR”, Yusuf Wibisono (2007) menguraikan 10 keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan jika melakukan program Corporate Social Responsibility, yaitu:<br />
Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan image perusahaan Perbuatan destruktif pasti akan menurunkan reputasi perusahaan, sebaliknya kontribusi positif pasti akan mendongkrak image dan reputasi positif perusahaan. Image / citra yang positif ini penting untuk menunjang keberhasilan perusahaan.<br />
<br />
Layak Mendapatkan sosial licence to operate<br />
Masyarakat sekitar adalah komunitas utama perusahaan. Ketika mereka mendapatkan keuntungan dari perusahaan, maka dengan sendirinya mereka akan merasa memiliki perusahaan. Sehingga imbalan yang diberika kepada perusahaan adalah keleluasaan untuk menjalankan roda bisnisnya di kawasan tersebut.<br />
<br />
Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan<br />
Mengelola resiko di tengah kompleksnya permasalahan perusahaan merupakan hal yang esensial untuk suksesnya usaha. Disharmoni dengan stakeholders akan menganggu kelancaran bisnis perusahaan. Bila sudah terjadi permasalahan, maka biaya untuk recovery akan jauh lebih berlipat bila dibandingkan dengan anggaran untuk melakukan program Corporate Social Responsibility. Oleh karena itu, pelaksanaan Corporate Social<br />
Responsibility sebagai langkah preventif untuk mencegah memburuknya hubungan dengan stakeholders perlu mendapat perhatian.<br />
<br />
Melebarkan Akses Sumber Daya<br />
Track records yang baik dalam pengelolaan Corporate Social Responsibility merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan yang dapat membantu memuluskan jalan menuju sumber daya yang diperlukan perusahaan.<br />
<br />
Membentangkan Akses Menuju Market<br />
Investasi yang ditanamkan untuk program Corporate Social Responsibility ini dapat menjadi tiket bagi perusahaan menuju peluang yang lebih besar. Termasuk di dalamnya memupuk loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru.<br />
<br />
Mereduksi Biaya<br />
Banyak contoh penghematan biaya yang dapat dilakukan dengan melakukan Corporate Social Responsibility. Misalnya: dengan mendaur ulang limbah pabrik ke dalam proses produksi. Selain dapat menghemat biaya produksi, juga membantu agar limbah buangan ini menjadi lebih aman bagi lingkungan.<br />
<br />
Memperbaiki Hubungan dengan Stakehoder<br />
Implementasi Corporate Social Responsibility akan membantu menambah frekuensi komunikasi dengan stakeholder, dimana komunikasi ini akan semakin menambah trust stakeholders kepada perusahaan.<br />
<br />
Memperbaiki Hubungan dengan Regulator<br />
Perusahaan yang melaksanakan Corporate Social Responsibility umumnya akan meringankan beban pemerintah sebagai regulator yang sebenarnya bertanggung jawab terhadap kesejahteraan lingkungan dan masyarakat.<br />
<br />
Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan<br />
Image perusahaan yang baik di mata stakeholders dan kontribusi positif yang diberikan perusahaan kepada masyarakat serta lingkungan, akan menimbulkan kebanggan tersendiri bagi karyawan yang bekerja dalam perusahaan mereka sehingga meningkatkan motivasi kerja mereka.<br />
<br />
Peluang Mendapatkan Penghargaan<br />
Banyaknya penghargaan atau reward yang diberikan kepada pelaku Corporate Social Responsibility sekarang, akan menambah kans bagi perusahaan untuk mendapatkan award.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
Seberapa jauhkah CSR berdampak positif bagi masyarakat ?</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia (Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelakuCSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
Contoh Perusahaan yang menerapkan CSR!</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<b>CSR Goal Indosat</b><br />
Bertumbuh, mematuhi ketentuan dan regulasi yang berlaku serta Peduli kepada masyarakat.<br />
<br />
Program CSR di tahun 2008 memiliki tema khusus “Indosat Cinta Indonesia”, yang kemudian pada tahun 2009, tema CSR Indosat berkembang menjadi “Satukan Cinta Negeri” sebagai bentuk refleksi komitmen dan tanggungjawab Indosat sebagai perusahaan di Indonesia yang Peduli atas kesejahteraan masyarakat dan lingkungan, serta upayanya untuk senantiasa berkarya, memberikan manfaat, serta mengajak peran serta seluruh stakeholder untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang lebih baik, yang merupakan terjemahan dari keinginan masyarakat pada umumnya untuk terlibat secara aktif dalam berbagai program sosial Indosat.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6409304195504363004.post-26970416072506013512012-12-29T00:27:00.002-08:002012-12-29T01:20:04.296-08:00Analisis Etika Bisnis Terhadap Kasus Kecurangan Perusahaan<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Kasus: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Warga Keluhkan Asap Limbah Kawat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 18px;">CIKARANG, KOMPAS.com -</span></strong><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"> Warga Kampung Kali Jeruk, Desa Kali Jaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan pengolahan limbah sampah kawat dengan cara dibakar karena mengganggu kesehatan penduduk setempat.<br /> <br />Warsono (39) warga Kampung Kali Jeruk, Minggu (25/4/2010), mengaku sempat mengalami sesak nafas dan kepala pusing saat menghirup asap berwarna hitam pekat saat aktivitas pembakaran limbah dilakukan pemiliknya pada malam malam hari. "Asapnya hitam pekat dan mengeluarkan bau yang sangat menyengat hidung. Saya dan beberapa warga lainnya yang berdekatan dengan lokasi pembakaran limbah sering mengalami sesak nafas dan kepala pusing," ujarnya.<br /> <br />Warsono dan beberapa warga lain tidak berani menegur pengelola limbah dengan alasan takut. Namun, beberapa warga pernah melaporkan persoalan tersebut kepada kepala desa (kades) setempat. "Tapi hingga saat ini tidak ada tindakan apa pun dari pejabat desa," katanya.<br /> <br />Hal senada juga diungkapkan Siti Fajriyah (30) warga setempat. Menurutnya, pembakaran limbah kawat yang meresahkan warga itu sudah berlangsung sejak pertengahan tahun 2007 silam dan hingga kini belum ada tindakan dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bekasi."Saat ini warga sangat berharap dinas terkait agar secepatnya turun ke lapangan untuk meninjau lokasi pembakaran itu. Sebab kami menduga pengelolanya tidak memiliki izin daur ulang limbah," katanya.<br /> <br />Secara terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan Lingkungan Dinas LH Kabupaten Bekasi, Nanang Hadi, mengaku baru mendengar adanya keluhan tersebut. "Bila memang hasil pembakarannya melebihi ambang batas kewajaran, tentu akan segera kami tindak. Namun, sebelumnya perlu dilakukan pengkajian terlebih dahulu," katanya.<br /> <br />Menurut Nanang, aktivitas serupa mulai marak terjadi di wilayah setempat. Kegiatan tersebut dilakukan guna mengurai kandungan lain selain besi yang menempel pada kawat dengan cara dibakar. "Biasanya, dalam limbah kawat masih suka menempel busa, plastik, karet dan benda sejenisnya yang sulit dibersihkan. Sehingga agar tidak menguras stamina, pengusaha limbah mengambil cara mudah dengan dibakar," katanya.<br /> <br />Bila diketahui pengelolaan limbah tersebut ilegal, kata dia, pihaknya akan menjatuhkan sanksi mulai dari peneguran, hingga pencabutan izin usaha. "Patut diduga kegiatan pembakaran tersebut tidak didukung dengan sistem penetralisir udara seperti cerobong asap dan sejenisnya," ujar Nanang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Analisis:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Dari kasus diatas dapat dilihat tindakan kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan, membuang limbah pabrik yang dibakar jika dilihat dari etika bisnis merupakan hal yang salah dan merugikan banyak pihak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Secara langsung pihak masyarakat sekitar di Kampung Kali Jeruk, Desa Kali Jaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merasa terganggu dan dirugikan dengan pengelolaan limbah yang dilakukan manajemen pabrik. Mereka mengaku sempat mengalami sesak nafas dan kepala pusing saat menghirup asap berwarna hitam pekat saat aktivitas pembakaran limbah dilakukan pemiliknya pada malam malam hari.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Sebaiknya, perusahaan menggunakan system penetralisir udara seperti cerobong asap dan sejenisnya untuk memiminimalisir polusi limbah yang menggangu masyarakat sekitar. Atau pihak manajemen perusahaan sebaiknya membuang limbah di kawasan yang tidak ada penduduk sehingga asapnya tidak menggangu masyarakat sekitar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Sumber:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><a href="http://nasional.kompas.com/read/2010/04/26/00435388/Warga.Keluhkan.Asap.Limbah.Kawat" style="color: #2970a6; text-decoration: initial;">http://nasional.kompas.com/read/2010/04/26/00435388/Warga.Keluhkan.Asap.Limbah.Kawat</a></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6409304195504363004.post-90640848651266195642012-12-28T23:59:00.001-08:002012-12-29T01:00:05.538-08:00Teori Etika dan contohnya<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Selamat pagi, para pembaca</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">pada artikel ini saya akan membahas teori-teori etika dan contohnya.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqKkZAQBxKp8S09mEzVwJIGvGQuTDpis9oxBg86O03FeGlZGvQaD3b24Za__Qb2tV6n0R84qDCF-JnUmMVLA4Xt-iNxJ76bDk87aevswjJ4v7ORn2Qf8PagXC1bFNdQSzN08h0jX05FPU/s1600/images+(2).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqKkZAQBxKp8S09mEzVwJIGvGQuTDpis9oxBg86O03FeGlZGvQaD3b24Za__Qb2tV6n0R84qDCF-JnUmMVLA4Xt-iNxJ76bDk87aevswjJ4v7ORn2Qf8PagXC1bFNdQSzN08h0jX05FPU/s1600/images+(2).jpg" /></a></div>
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"><i><span lang="EN-GB">a. Etika Teleologi </span></i></b><br />
<span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">dari kata Yunani, </span><span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"> </span><i style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">t</i><i style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"><span lang="IN">elos = tujuan, </span></i><span lang="EN-GB" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.</span><br />
<span lang="EN-GB" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Contoh: Setiap hari saya berolahraga agar sehat dan memiliki tubuh yang bugar sesuai dengan keinginan saya.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<span lang="EN-GB" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Etika Teleologi terbagi menjadi dua aliran, yaitu: </span><br />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"><span lang="EN-GB"> - Egoisme Etis </span></b><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Contohnya: Merokok tanpa peduli dengan orang-orang disekitar.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"><span lang="EN-GB"> - Utilitarianisme </span></b><br />
<span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.</span><br />
<span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"> </span><span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"> </span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Contohnya: berusaha menanam tanaman dan menghemat listrik agar mengurangi dampak global warming.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"><i><span lang="IN">b. Deontologi</span></i></b><br />
<span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘</span><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"><i>d</i></b><b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"><i><span lang="IN">eon</span></i></b><span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">’ yang berarti kewajiban. </span><br />
<span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’.</span><span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"> </span><br />
<span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Contohnya: Minggu depan ada UAS, untuk mendapat nilai bagus saya harus melaksanakan kewajiban saya sebagai pelajar yaitu belajar bukan dengan mencontek.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"><i><span lang="IN">c. Teori Hak</span></i></b><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.</span><span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"> </span><br />
<span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama.</span><br />
<span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"> </span><span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"> </span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Contohnya: saya membayar sejumlah uang tertentu (kewajiban) untuk makan di restoran yang saya inginkan (hak).</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"><i><span lang="IN">d. Teori Keutamaan (Virtue)</span></i></b><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">memandang sikap atau akhlak seseorang.</span><span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"> </span><br />
<span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.</span><span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"> </span><br />
<span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.</span><br />
<span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"> </span><span lang="IN" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;"> </span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Contoh: dalam menjadi seorang manager di suatu perusahaan memiliki etika/watak.</span><br />
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span>Keramahan</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span>Loyalitas</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
c)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span>Kehormatan</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">
d)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span>Rasa malu</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6409304195504363004.post-16834969591253467172012-12-28T23:57:00.001-08:002012-12-29T01:01:23.900-08:00Etika Bisnis dan Korupsi<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6PCElOYgpi5ATASpT_xBoStT9JIZTQImYaSvpvqh0ZX4hEWjL4ozJs3RA7eIzbv0WcXtTfdaI1wo3UmLN0krsgH8B5eAdKW4ZAmUrmOREdHIPwXsdG8r_VX6ak8I5Rh1PSWttFwhFIFE/s1600/korupsi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6PCElOYgpi5ATASpT_xBoStT9JIZTQImYaSvpvqh0ZX4hEWjL4ozJs3RA7eIzbv0WcXtTfdaI1wo3UmLN0krsgH8B5eAdKW4ZAmUrmOREdHIPwXsdG8r_VX6ak8I5Rh1PSWttFwhFIFE/s1600/korupsi.jpg" /></a></div>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Definisi <b>korupsi</b> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latin" style="color: #2970a6; text-decoration: initial;" title="Bahasa Latin"><span style="color: blue;">bahasa Latin</span></a>: <i>corruptio</i>dari kata kerja <i>corrumpere</i> = busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) menurut Transparency International adalah perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><br /></span>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sbb:</span></div>
<ul style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">perbuatan melawan hukum;</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:</span></div>
<ul style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">penggelapan dalam jabatan;</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">pemerasan dalam jabatan;</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya <i>pemerintahan oleh para pencuri</i>, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan kriminalitas|kejahatan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Tergantung dari negaranya atau wilayah hukumnya, ada perbedaan antara yang dianggap korupsi atau tidak. Sebagai contoh, pendanaan partai politik ada yang legal di satu tempat namun ada juga yang tidak legal di tempat lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Etika bisnis</span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> merupakan cara untuk melakukan kegiatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis" style="color: #2970a6; text-decoration: initial;" title="Bisnis">bisnis</a>, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Hubungan antara etika bisnis dengan korupsi dalam hal ini etika bisnis menyangkut moral, kontak sosial, hak-hak dan kewajiban, prinsip-prinsip dan aturan-aturan. Sedangkan praktek korupsi adalah tindakan tidak bermoral dan beretika, dan merugikan banyak orang dalam dunia bisnis.</span></div>
<div>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div>
<div class="renggang" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<b><span style="font-weight: normal;">Sumber:</span></b></div>
<div class="renggang" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<a href="http://korup.wordpress.com/korupsi-adalah/" style="color: #5588aa;">http://korup.wordpress.com/korupsi-adalah/</a></div>
<div class="renggang" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis" style="color: #2970a6; text-decoration: initial;">http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis</a></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6409304195504363004.post-73922300174407269362012-12-28T22:14:00.000-08:002012-12-28T23:27:33.212-08:00Pengertian Etika Bisnis Dan Contohnya<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Selamat pagi, para pembaca..</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Pada kesempatan kali ini saya akan coba membahas etika bisnis dan contohnya..</span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Pengertian Etika Bisnis</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).</span><br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6409304195504363004" name="more"></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpFirst" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">1.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Pengendalian diri</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">2.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Pengembangan tanggung jawab social (<em>social responsibility</em>)</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">4.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Menciptakan persaingan yang sehat</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">5.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">6.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">7.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Mampu menyatakan yang benar itu benar</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">8.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">9.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">10.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpLast" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">11.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Ada</span></strong><strong><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu</span></strong></div>
<div class="ListParagraphCxSpFirst" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> 1.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Sistematik</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> 2.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Korporasi</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpLast" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> 3.<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Individu</span></div>
<div class="ListParagraphCxSpLast" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 21px; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 18px;"> Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. </span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.</span></div>
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :</div>
<ul style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<li><strong><em>Utilitarian Approach</em></strong> : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.</li>
<li><strong><em>Individual Rights Approach</em></strong> : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.</li>
<li><strong><em>Justice Approach</em></strong> : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.</li>
</ul>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
Contoh kasus etika bisnis:</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<span lang="FI">1. Sebuah perusahaan pengembang di Lampung membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada pihak perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor menyesuaikan spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga bangunan pabrik tersebut tahan lama dan tidak mengalami kerusakan. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi spesifikasi bangunan yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak pengembang.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<span lang="FI">2. </span><span lang="FI">Sebuah Yayasan Maju Selalu menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru seko</span><span lang="FI">lah mengenakan biaya sebesar Rp.</span><span lang="FI">500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini diinfor</span><span lang="FI">masikan kepada mereka saat akan </span><span lang="FI">mendaftar,sehingga setelah diterima</span><span lang="FI">,mereka harus membayarnya. Kemudian pihak sekolah memberikan informasi ini kepada wali murid bahwa pungutan tersebut digunakan untuk biaya pembuatan seragam sekolah yang akan dipakai oleh semua murid pada setiap hari rabu-kamis. Dalam kasus ini Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan mengikuti transparasi.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">
<span lang="FI">3. </span>Pada tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati booming industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa pasar yang bergitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Dan data yang ada dari skilus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming indutri energi, akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut sebagai ”spark spead” Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yang ada dipasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena melakukan penipuan dan penyesatan.. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001.<span lang="FI"> </span><span lang="FI"></span></div>
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial; font-size: 14px; line-height: 22.383333206176758px;">Berdasarkan referensi-referensi dan contoh diatas. saya sependapat etika bisnis adalah studi yang </span><span style="background-color: white; color: #333333; font-size: 12pt; line-height: 24px;">dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah yang harus dipelajari oleh semua perilaku bisnis. karena menurut saya dalam berbisnis sangat penting untuk beretika dan melakukan persaingan yang sehat antar pelaku bisnis. kita dapat melihat di contoh diatas pelaku bisnis yang menggunakan etika dalam berbisnis akan mengikuti transparansi, kejujuran, dan nilai-nilai moral yang baik. sedangkan pada contoh ketiga ialah contoh kasus yang melakukan penipuan dan penyesatan. sangat tidak bagus dan merusak nama dan citra perusahaan.</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6409304195504363004.post-79133327399993127552012-12-28T22:11:00.001-08:002012-12-28T22:11:31.402-08:00Pengertian Etika<br />
Selamat Pagi...pada kali ini saya akan membahas mengenai pengertian etika beserta contohnya...<br />
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yg berarti : kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir.<br />
*Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Poerwadarminta) etika adalah “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)”<br />
<strong style="font-weight: normal;">* Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR </strong> "etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. "<br />
*Menurut Magnis Suseno, "Etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran.Yang memberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah moralitas".<br />
<br />
<b>contoh-contoh etika dlm kehidupan sehari-hari,yaitu :</b><br />
1. Jujur tidak berbohong<br />
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan<br />
3. Lapang dada dalam berkomunikasi<br />
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik<br />
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien<br />
6. Tidak mudah emosi / emosional<br />
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog<br />
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan<br />
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan<br />
10. Bertingkah laku yang baik<b><b></b></b><br />
<b><b></b></b><br />
Dan pendapat<b> </b>saya tentan etika adalah :<br />
sikap seseorang dan kelompok masyarakat dalam merealisasikan moralitas dalam kehidupan sehari-hari menurut ukuran dan berperilaku yang baik.<br />
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6409304195504363004.post-31399179201342711962012-12-28T21:59:00.001-08:002012-12-29T01:08:43.969-08:00Perusahaan bangkrut Rp 62M,kini punya Ribuan Karyawan<h2>
<span style="color: blue; font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: large;">Pernah Bangkrut dan Punya Utang Rp 62 M, Kini Bangkit dan Punya 3000 Karyawan</span></h2>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: transparent; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Selamat Pagi Para pembaca, pada Artikel kali ini saya akan membahas tentang Perusahaan yang pernah mengalami bangkrut dan memiliki hutang hingga Rp.62 Milliar tetapi kini bangkit lagi dan memiliki Ribuan Karyawan.</span><br />
<span style="background-color: transparent; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl8Je92Opt4hrEdxACGUezPMC0VAo4tmA4B0By5OjfON-MuzE1xLNITUTJqSE1FZIzjTOVQNGW79yLPgHmFyEMd8HWkRIQ8eZzNcu2nxRcehFuFPE2qMaY5cIuD1gfmwDA5lXZtHx2NII/s1600/bangkrut.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl8Je92Opt4hrEdxACGUezPMC0VAo4tmA4B0By5OjfON-MuzE1xLNITUTJqSE1FZIzjTOVQNGW79yLPgHmFyEMd8HWkRIQ8eZzNcu2nxRcehFuFPE2qMaY5cIuD1gfmwDA5lXZtHx2NII/s320/bangkrut.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span>
<span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kebangkrutan bisnis alat berat yang menyisakan utang Rp 62 miliar justru menjadi titik balik kebangkitan Heppy Trenggono merintis bisnis baru dengan 12 perusahaan dan 3.000 karyawan. Bagaimana bisa?</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dulu, tiap hari selalu tampak sejumlah lelaki berbadan tegap hilir mudik di kantor PT Balimuda Persada. Wajah-wajah garang itu datang silih berganti ke lokasi perusahaan milik Heppy Trenggono itu beroperasi. Mereka adalah para </span><em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">debt collector </span></em><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">yang menagih utang perusahaan alat berat tersebut senilai Rp 62 miliar. “Itu kejadian sekitar enam tahun silam. Jumlah utang saya melebihi aset perusahaan,” ujar Heppy tentang masa sulitnya tahun 2005. Kini, Heppy adalah bos Grup Balimuda yang membawahkan 12 anak perusahaan dengan 3.000 pegawai.</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Diakui Heppy, kegagalannya saat itu berawal dari ambisi ingin kelihatan sukses. Untuk mencapai mimpinya, pria kelahiran 20 April 1967 ini nekat melakukan sesuatu di luar kemampuan: ekspansi besar-besaran tanpa kalkulasi bisnis dan prospeknya. Keberanian ini dipicu oleh kondisi bisnis Balimuda yang berkembang terlalu cepat dibandingkan rata-rata perusahaan lain. Pihaknya berani menyanggupi pekerjaan yang nyatanya tidak mampu digarap dan nilai proyeknya melampaui kapasitas finansial perusahaan.</span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Cepat membesar, cepat terkapar. Kalimat itu cocok menggambarkan betapa rentannya bisnis Balimuda yang dibesut Heppy pada 2002. Dia </span><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">terpincut </span><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">terjun ke bisnis alat berat lantaran ingin mengikuti jejak sang kakak yang lebih dulu sukses. Maka, sembilan tahun lalu Heppy yang kala itu masih menjabat Direktur Teknik Lativi mengibarkan bendera PT Balimuda Persada. Baginya, dunia alat berat bukan hal asing. Apalagi, dia pernah bekerja sebagai </span><em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Programmer Analyst</span></em><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> di PT United Tractors selama lima tahun. Dengan pengalamannya itulah, dia berani memutuskan bekerja sambil berwirausaha.</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mula-mula Balimuda menangani proyek pembukaan lahan (</span><em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">land clearing</span></em><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">) perkebunan sawit, yaitu menjadi </span><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">subkontraktor </span><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">beberapa perusahaan, seperti Pradiksi dari Malaysia. Adapun proyek pertama bukan-</span><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">subkontraktor </span><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">adalah proyek dari Gudang Garam yang ingin membuka lahan di Kalimantan Timur pada akhir 2002. Proyek itu didapat dengan susah payah. Kebetulan, intuisi bisnis Heppy tajam, sehingga dia mampu mencium peluang dari perusahaan rokok itu yang hendak buka lahan sawit. Dia pun jemput bola dengan mendatangi kantor Gudang Garam dari pagi hingga sore.</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Untuk menjalankan proyek Balimuda kala itu, tidak dibutuhkan dana besar. Dia hanya memutar uang untuk menggarap proyek dari klien. Pasalnya, lulusan Manajemen Informatika dari Universitas Gunadarma ini sudah mendapatkan kredit usaha dari Bank Niaga sebesar 80% dari total nilai proyek. Sementara untuk pengadaan alat berat, dia mencicil dari United Tractors. Uang muka 20%, sisanya diangsur selama 12 bulan. Begitu seterusnya, sampai suatu ketika Heppy yakin untuk serius menggeluti bisnisnya dan meninggalkan kursi empuk di Lativi (kini TV One).</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ya, Dewi Fortuna masih berpihak pada Heppy. Nama Balimuda kian melambung dan banyak perusahaan yang meliriknya. Celakanya, “Di situlah agaknya awal kehancuran bisnis saya,” katanya mengenang dengan raut wajah sedih. Waktu itu, dia betul-betul terlena dengan pinjaman usaha dan tak mampu mengontrol diri. Ekspansinya kebablasan dengan menambah banyak alat berat, sehingga dia tidak mampu bayar utang. Bahkan, semua hartanya terkuras habis. Karyawan sebanyak 400 orang pun bubar, sebelum dilakukan pemecatan. “Mereka (karyawan) pergi membawa aset perusahaan yang ada,” ucap anak ke-3 dari 8 bersaudara ini. Dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa lantaran tak mampu menggaji pegawainya. Yang bisa dia lakukan saat itu cuma memohon perpanjangn tempo pembayaran utang kepada para kreditor.</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Heppy mengaku memetik pelajaran berharga dari pengalaman buruknya. “Saya mulai sadar bahwa nafsu untuk kelihatan sukses justru akan membuat diri sendiri terpuruk,” ungkap ayah empat anak ini. Pascajatuh, Heppy tidak berlarut-larut meratapi diri. Berawal dari kebangkrutan, dia ingin membuktikan bisa bangkit dan melesat kembali.</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lantas, apa yang dia lakukan?</span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Langkah pertama yang diayunnya adalah mengubah haluan bisnis. Dia kapok menggumuli bisnis alat berat. Nah, agar tetap bisa menghidupi keluarganya, Heppy tidak malu menjadi broker bagi perusahaan yang akan terjun ke bisnis kelapa sawit. “Sebab, pekerjaan inilah yang paling memungkinkan dan risikonya kecil,” ujar pengusaha yang juga dikenal sebagai ustadz ini.</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Saat menjadi broker, Heppy mengandalkan jaringan lama yang masih percaya pada dirinya. Dia juga memperluas pergaulan hingga ke mancanegara. Sebagai perantara, tugasnya hanya mencarikan lahan sawit bagi investor. Atau, mempertemukan investor dan pengusaha yang bergerak di bidang sawit. Perlahan tetapi pasti, Heppy mampu membeli lahan sawit sembari melunasi tumpukan utangnya.</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tidak hanya itu, siapa sangka kini Heppy bersama mitra bisnisnya sudah memiliki 80 ribu hektare lahan kelapa sawit yang tersebar di beberapa daerah di Kal-Tim dan Sumatera. Tidak tanggung-tanggung, total investasinya hingga sekarang Rp 4 triliun.</span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Makin lama bisnis broker kelapa sawit Heppy kian bersinar. Lelaki asal Desa Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, ini mendapat banyak mitra dari investor asing. Saat ini, Balimuda bersinergi bisnis dengan IGM Corp, Bless Resource, plus NBC. “Sebenarnya, masih banyak lagi,” katanya tanpa merinci nama perusahaan yang menaungi kerja sama itu. Yang jelas, anak perusahaan perkebunan itu antara lain PT Sinergi Agro Industri, PT Indonesia Plantation Synergi, PT Prima Alumga, PT Borneo Indo Subur, PT Prasetia Utama dan PT Buana Mudantara.</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Heppy mengaku, model bisnis kelapa sawitnya belum sampai ke tahap pengolahan. Malah, boleh dibilang, tidak sampai ke tahap panen. Kegiatan bisnisnya cenderung membeli lahan, baik yang masih kosong, siap tanam, maupun sudah ditanami. Kemudian, lahan tersebut dia kelola melalui berbagai anak perusahaan. Setelah itu, lahan dijual lagi pada umur tertentu. Nah, profit didapat dari selisih harga jual tersebut. “Kalau lahan sawit itu, makin tua kian mahal. Apalagi, jika bibitnya bagus, sehingga umur tiga tahun bisa memetik hasilnya,” kata Heppy yang enggan membeberkan omsetnya. Yang pasti, bisnis perkebunan itu memberi kontribusi pendapatan terbesar di Grup Balimuda.</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tidak puas hanya menggenggam bisnis perkebunan, selanjutnya bidang produk konsumer pun disergap Heppy. Bisnis baru ini dipayungi Heppyfoods yang membawahkan PT Balimuda Food dan PT Industri Pangan Indonesia yang didirikan tahun 2006. Meski belum setenar perusahaan produk konsumer besar, produk Heppyfoods yang pabriknya berada di BSD City Tangerang mampu menyeruak di pasaran. Salah satu produknya adalah bubur instan berbahan kentang dengan merek Potayo. Dia mengklaim, produk ini menjadi pionir dan pemimpin pasar</span><em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">.</span></em><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> Betul, secara </span><em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">brand awareness</span></em><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">, Potayo belum terkenal karena Heppy sengaja tidak membuka jalur promosi, apalagi beriklan di media massa. Pasalnya, strategi penjualan yang dilancarkan langsung ke </span><em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">end user.</span></em></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kendati demikian, jangan anggap enteng distribusi Potayo. Heppy justru langsung mengambil jalur</span><em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">modern channel</span></em><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> seperti Carrefour dan Hero. Jadi, meski iklannya belum nongol di televisi, produk Potayo sudah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia. Selain Potayo, belakangan dia juga memproduksi </span><em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">health coffee</span></em><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> dengan merek Cordova. Produk anyar ini baru dirilis ke pasar dengan menyasar konsumen langsung, alias belum memakai jalur distributor.</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Handito Hadi Joewono memberikan </span><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">aplaus</span><em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></em><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">terhadap </span><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">inovasi Potayo. “Heppyfoods punya peluang menjadi penguasa di pasar yang diciptakannya tersebut. Tapi, kalau tidak mau promosi gara-gara takut persaingan, itu berbahaya. Sebab, justru persaingan inilah potensi untuk tumbuh besar. Kuncinya, </span><em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">grow or die.</span></em><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> Kalau tidak mau persaingan, justru nanti mati sendiri,” kata </span><em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Chief Strategy Consultant & President </span></em><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Arrbey</span><em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></em><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">itu. Menurutnya, jangan takut membangunkan macan tidur. Kalau tidak, malah bisnisnya akan kecil terus. Nah, untuk mengantisipasinya, dia menyarankan strategi menahan pertumbuhan kompetitor dengan menguasai daerah-daerah tertentu, jadi bukan </span><em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">head-on</span></em><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">.</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sekarang, di bawah United Balimuda Corp ada 12 perusahaan milik Heppy. Ini adalah buah dari kerja keras dan kegigihannya dalam berbisnis. Heppy sudah mandiri sejak ibunya wafat saat dia masih duduk di kelas III SD.</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Aswandi As’an juga tidak meragukan sikap pantang menyerah bosnya. ”Beliau tidak ambisius, tetapi mampu mengerjakan apa yang ada dengan banyak relasi di dalam dan luar negeri,” kata staf Hubungan Eksternal United Balimuda Corp itu.</span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Heppy mempekerjakan lebih dari 3.000 orang dengan sistem kekeluargaan. Dia cenderung ingin membangun karakter karyawan ketimbang menerapkan target yang muluk-muluk. “Memang target itu penting. Tapi, saya tidak pernah marah jika target tidak tercapai,” kata Presiden Direktur United Balimuda Corp ini tentang alasan sistem pengelolaan karyawannya. Yang bisa menyulut kemarahan Heppy justru ketika karyawan tidak bisa menerapkan falsafah “</span><em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Inspiring and giving the world”</span></em><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">. Prinsip inilah yang terus ditanamkan pada karyawan Balimuda. Dan perwujudannya, membentuk karyawan yang berkarakter dan berintegritas tinggi.</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Gaya </span><em style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">leadership</span></em><span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> Heppy adalah keteladanan. Dia ingin menunjukkan bagaimana hidup secara benar kepada bawahan. Misalnya, soal kejujuran, dia selalu terbuka soal pengeluaran perusahaan. Ini dimaksudkan agar karyawan tidak berlaku culas ketika diberi tanggung jawab. Contoh lain? Untuk mewujudkan perusahaan yang menginspirasi, secara berkala dia melibatkan masyarakat sekitar kantor yang berada di Jl. Mampang Prapatan XIV/99, Jakarta Selatan, untuk beraktivitas. Heppy pun tiap hari memberikan sarapan kepada kaum dhuafa di sekitar rumahnya di Jl. Mampang Prapatan X. “Kita jangan sejahtera sendirian, tapi juga lingkungan sekitar,” ujar Heppy tentang sikap filantropinya. Untuk memberi contoh kehidupan berkeluarga, tak jarang anak-anak Heppy juga diajak menyambangi kantor. Bila umumnya istri pengusaha hanya di rumah, Heppy melibatkan sang istri sebagai Direktur Keuangan.</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> <span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Keteladanan Heppy dibenarkan oleh karyawannya. Pendapat Edi Cahyanto setidaknya menguatkan hal itu. “Saya seperti mendapatkan sosok guru pada diri Pak Heppy,” ucap Penyelia Produksi PT Industri Pangan Indonesia itu. Jadi, hubungannya dengan Heppy bukanlah antara atasan dan bawahan, melainkan antara guru dan murid. Nilai moral yang diajarkan Heppy dan sangat melekat di hati karyawan adalah tradisi untuk menyisihkan 10% penghasilan buat kegiatan amal. Heppy juga dinilainya jago memilih karyawan untuk menduduki posisi terentu. “Bagi Pak Heppy, orang pintar itu banyak. Tapi orang yang mau dididik itu sedikit,” kata Edi. Dia mencontohkan, dirinya sendiri yang tidak tahu apa-apa soal produksi justru diserahi posisi supervisor. Hebatnya, Heppy bersedia mengajari secara langsung anak buah yang ingin belajar sungguh-sungguh. Kelebihan lain sosok Heppy? “Orangnya sederhana, bahkan sering menyetir sendiri mobilnya,” Aswandi menambahkan.</span></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Nah, seiring dengan semangat menginspirasi, Heppy juga membentuk komunitas Indonesian Islamic Business Forum. Ini merupakan komunitas yang beranggotakan pengusaha dan calon pengusaha. Kegiatannya, mulai dari berbagi pengalaman hingga pendampingan bisnis para anggota. Belakangan, Heppy juga menggagas lahirnya gerakan Beli Indonesia yang dicetuskan pada 27 Februari 2011 bersama 504 pengusaha dari 42 kota di Indonesia. Beli Indonesia adalah gerakan membangun karakter bangsa yang membela bangsanya sendiri, yaitu sikap untuk membeli produk bukan dengan alasan lebih baik atau lebih murah, tetapi karena milik bangsa sendiri. Pasalnya, dia prihatin dengan kondisi perekonomian Indonesia yang justru banyak dijajah produk asing. “Semua itu saya lakukan untuk memberi manfaat bagi orang banyak. Karena, saya hanya ingin hidup tenang tanpa dikejar-kejar nafsu untuk memperkaya diri,” kata pengusaha yang hampir selalu pulang kampung dengan helikopter sewaan ini.</span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span></div>
<div align="LEFT" style="background-color: white; border: 0px; color: #4e4e4e; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: transparent; border: 0px; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">sumber: <a href="http://swa.co.id/2011/06/titik-balik-mantan-debitor-kakap/" style="border: 0px; color: #888888; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: initial; vertical-align: baseline;">http://swa.co.id/2011/06/titik-balik-mantan-debitor-kakap/</a></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0